Kamis, 11 Oktober 2012

Tiga Amalan Harian Muslim Sejati

Saudaraku, setiap waktu merupakan ladang pahala bagi setiap muslim… Oleh sebab itu, janganlah kau lewatkan setiap jengkal waktu yang engkau lalui dengan kesia-siaan dan merugikan diri sendiri.
Berikut ini, akan kami sebutkan tiga buah amalan yang agung di sisi Allah, amalan yang dicintai-Nya, amalan yang akan mendekatkan dirimu kepada-Nya, amalan yang akan menentramkan hatimu dimanapun kau berada, amalan yang akan menjadi tabunganmu menyambut hari esok setelah ditiupnya sangkakala dan hancurnya dunia beserta segenap isinya…
Semoga Allah mengumpulkan kita bersama para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang salih di dalam surga-Nya…, Allahumma amin.
[1] Perbanyaklah berdzikir kepada-Nya

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku pun akan mengingat kalian.” (QS. al-Baqarah: 152). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya…” (QS. al-Ahzab: 41). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah.” (QS. al-Munafiqun: 9). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul seraya mengingat Allah, melainkan pasti malaikat akan menaungi mereka, rahmat meliputi mereka, ketentraman turun kepada mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut nama mereka di hadapan malaikat yang di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
[2] Tetaplah berdoa kepada-Nya

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Rabb kalian berfirman; Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri sehingga tidak mau beribadah (berdoa) kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina.” (QS. Ghafir: 60). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiada suatu urusan yang lebih mulia bagi Allah daripada doa.” (HR. al-Hakim). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak berdoa kepada Allah subhanah, maka Allah murka kepada dirinya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rabb kita tabaraka wa ta’ala setiap malam yaitu pada sepertiga malam terakhir turun ke langit terendah dan berfirman, ‘Siapakah yang mau berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan, siapakah yang mau meminta kepada-Ku niscaya Aku beri, siapa yang mau meminta ampunan kepada-Ku niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
[3] Mohon ampunlah kepada-Nya
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Allah akan menyiksa mereka sementara kamu berada di tengah-tengah mereka, dan tidaklah Allah akan menyiksa mereka sedangkan mereka selalu beristighfar/meminta ampunan.” (QS. al-Anfal: 33). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku setiap hari meminta ampunan dan bertaubat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Bukhari).
Saudaraku,… perjalanan waktu menggiring kita semakin mendekati kematian… Oleh sebab itu marilah kita isi umur kita dengan dzikir, doa, dan taubat kepada-Nya. Mudah-mudahan kita termasuk golongan yang dicintai-Nya, diampuni oleh-Nya, dan mendapatkan rahmat dari-Nya…
Sumber:
Kitab adz-Dzikr wa ad-Du’a karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id

Guru Itu Harusnya Mendidik, Bukan Menghakimi...


DEPOK, KOMPAS.com - Kasus penolakan dan pengusiran oleh guru dan pihak SMP Budi Utomo Depok yang menimpa ASS pada Senin (8/10/2012) pagi dinilai telah melanggar hak atas pendidikan bagi anak. Guru di institusi sekolah seharusnya bertindak sebagai pengganti orang tua yang memperlakukan anak didiknya dengan kasih sayang.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Arist Merdeka Sirait, mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh guru yang mengusir ASS dari kelas tidak manusiawi. Menurutnya, guru semestinya memiliki empati terhadap siswanya yang mengalami musibah. Apalagi, kasus yang menimpa ASS sebelumnya bisa berdampak dalam pada kondisi mentalnya.

"Ini jelas melanggar hak atas pendidikan. Guru itu harusnya mendidik bukan menghukum," kata Arist, saat dihubungi Kompas.com, Senin sore.

Arist melontarkan protes keras pada tindakan guru yang justru menjatuhkan mental anak di hadapan teman-temannya. Tindakan pihak yayasan yang meluncurkan sindiran keras terkait kasus yang menimpa ASS di depan seluruh elemen sekolah dalam momen upacara bendera pun dikecam.

"Saya protes keras atas tindakan guru yang mengeluarkan si anak dan mengumbar itu di depan sekolah," tegasnya.

Untuk menindaklanjuti kasus ini, Arist mengaku belum dapat berbicara langsung dengan pengelola yayasan SMP swasta yang berlokasi di Sukmajaya, Depok, itu, hingga saat ini. Saat dihubungi, Arist mengatakan pimpinan sekolah disebut sedang tidak berada di tempat.

Dihubungi terpisah, ibunda ASS, RG, mengaku sakit hati atas perlakuan sekolah terhadap putri sulungnya tersebut. Dia berharap KPAI dapat membantu menyelesaikan masalah ini meski RG mengaku akan mengupayakan mencari sekolah baru agar ASS bisa kembali bersekolah dengan tenang.

"Anak saya masih ingin sekolah kembali. Untuk kembali ke sekolah itu, masih dipikirkan. Tetapi bisa jadi enggak," jelas RG.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari sekolah mengenai insiden ini. Kompas.com juga tengah berupaya mendapatkan keterangan dari pihak sekolah.
Editor :
Caroline Damanik

Bahasa Inggris Akan Dihapus dari Kurikulum SD


JAKARTA, KOMPAS.com — Mata pelajaran Bahasa Inggris tidak akan lagi dimuat dalam kurikulum wajib untuk siswa sekolah dasar (SD) yang akan diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun ajaran 2013-2014. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, mata pelajaran ini ditiadakan untuk siswa SD karena untuk memberi waktu kepada para siswa dalam memperkuat kemampuan bahasa Indonesia sebelum mempelajari bahasa asing.

"SD tidak ada pendidikan Bahasa Inggris karena Bahasa Indonesia saja belum ngerti. Sekarang ada anak TK saja les Bahasa Inggris. Kalau bahasa kasarnya, itu haram hukumnya. Kasihan anak-anak," kata Musliar, di Park Hotel, Jakarta, Rabu (10/10/2012).

Ia menegaskan bahwa aturan ini harus diikuti oleh semua sekolah. Namun, jika ada sekolah yang menjadikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran tambahan, itu merupakan persoalan lain dan akan dipertimbangkan lagi.

"Sekolah harus ikuti ini kalau dijadikan tambahan itu persoalan lain. Akan tetapi, untuk sekolah negeri, jelas tidak boleh," ujar Musliar.

Untuk sekolah internasional yang umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, pihaknya belum melakukan kajian mendalam. Namun, kurikulum baru ini tetap akan dirumuskan dan untuk sekolah internasional akan diatur belakangan.

"Kurikulum tetap kami buat, tetapi untuk internasional akan kita atur belakangan. Yang jelas mereka harus ikuti ketentuan kurikulum kita, enggak boleh lepas," tandasnya.

Seperti diketahui, kurikulum untuk siswa SD akan dipadatkan hanya enam mata pelajaran, yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Namun, ini baru disepakati untuk siswa kelas 1-3 saja, sedangkan kelas 4-6 masih didiskusikan lagi.
 
Editor :
Caroline Damanik

4 Amalan Menggapai Cinta Ilahi

4 Amalan Menggapai Cinta Ilahi
“LA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LA SYARIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYI WA YUMITU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QADIR”

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Dari Khalid bin Ma’dan dari Abu Ruhm As Sama’i dari Abu Ayyub Al Anshari dari Nabisaw. bersabda: “barang siapa yang ketika pagi hari mengucapkan LA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LA SYARIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYI WA YUMITU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QADIR sebanyak sepuluh kali maka Allah akan menulis untuknya setiap satu kali dia ucapkan dengan sepuluh kebaikan dan Allah akan mengangkat darinya sepuluh kesalahan dan Allah akan mengangkatnya dengan kalimat itu sepuluh derajat dan hal itu baginya seperti sepuluh pengawal yang menjaganya dari awal siang hingga akhir dan dia tidak melakukan suatu amalan pada hari itu yang mengalahkannya jika dia membacanya pada sore hari seperti itu. (HR. AHMAD – 22465).

"Penyakit" UKG yang Berulang di Gelombang Kedua

 Info: Kompas.com
"Penyakit" UKG yang Berulang di Gelombang Kedua
Penulis : Ali Sobri | Jumat, 12 Oktober 2012 | 06:27 WIB

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Sejumlah guru menunggu kesempatan mengerjakan soal Uji Kompetensi Guru yang harus digarap secara daring (online) di laboratorium komputer SMK Negeri 2 Yogyakarta, Yogyakarta, Senin (30/7/2012) kemarin. Hingga waktu pengerjaan usai, koneksi jaringan komputer ke server penyedia soal UKG belum dapat dilakukan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan yang dihimpun Forum Komunikasi Guru Indonesia (FSGI) dari daerah menunjukkan masih banyaknya masalah dalam penyelenggaraan Uji Kompetensi Guru (UKG) gelombang kedua yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak 2 Oktober lalu. Sekjen FSGI, Retno Listyarti, menyebutkan laporan dari 14 daerah menunjukkan kesalahan yang pernah terjadi pada UKG gelombang satu kembali terulang pada UKG gelombang kedua.

"Persoalan substansi yang terjadi kembali yaitu persoalan salah ketik soal, tidak adanya jawaban, kemudian soal yang merujuk gambar, tabel, atau bagan gambar tidak muncul pada layar, sehingga peserta pun bingung menjawab, dan yang terakhir, persoalan teknis berupa minimnya sosialisasi dan tidak terkoneksi dengan server pusat juga masih terjadi," ungkap Retno kepada Kompas.com, Kamis (11/10/2012) sore.

Retno mengatakan, untuk tahap awal, FSGI akan terus menerima laporan penyelenggaraan UKG di daerah sebelum disampaikan kepada publik pada hari Minggu (14/10/2012) bersama Indonesian Corruption Watch (ICW). Seluruh laporan, lanjutnya, juga akan disampaikan langsung ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh, sehari setelahnya.

Untuk pelaksanaan UKG gelombang kedua di wilayah DKI Jakarta, Retno mengatakan aduan kesalahan teknis tidak lebih banyak dari daerah. Sudah tiga hari UKG di ibu kota berlangsung dan sejumlah komplain masuk.

"Kalau untuk DKI, laporan dari tanggal 9-11 Oktober ini menyebutkan, ada data guru mata pelajaran yang salah jurusan, terutama di SMK sangat banyak. Misalnya guru TIK diberi soal bahasa Jepang, Guru KKPI atau Komputer diberi soal Ekonomi, jurusan Wirausaha juga dapatnya soal Akuntansi," paparnya.

Retno juga menyebutkan, beberapa peserta yang sempat komplain kepada panitia atau pengawas ruang mengatakan, namun pengawas tak peduli dan membiarkan peserta untuk mengerjakan soal yang sudah dapat terakses.

"Pengawasnya mengatakan, sudah kerjakan saja, kan Bapak dan Ibu sudah dapat tunjangan, kalau nilainya kurang bisa diklat lagi," tuturnya.

Selain itu, Retno juga mengungkapkan bahwa kesalahan cetak tentang kompetensi guru pun masih tidak sesuai dengan bidangnya. Dia mencontohkan, pengalaman guru lulusan FPTK Teknik Elektro Umum yang sudah bersertifikat pendidik. Dia memperoleh undangan untuk mengikuti UKG namun dimasukkan ke dalam bidang Teknik Transmisi Instalasi Listrik. Menurut Retno, instrumen tes yang tidak relevan seperti ini menyulitkan para guru.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, UKG kedua di DKI Jakarta juga diwarnai masalah sosialisasi UKG, termasuk soal penyampaian undangan. Salah satunya, sejumlah guru yang mengikuti UKG pada tanggal 9 Oktober lalu mengaku baru mendapatkan undangan satu hari sebelum pelaksanaan. Retno menyayangkan hal ini. Menurutnya, guru akan kurang persiapan untuk mengikuti tes tersebut.

Laporan lainnya, lanjut Retno, berasal dari Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Data laporan FSGI menunjukkan, para guru di daerah ini memperoleh soal yang tidak sesuai dengan sertifikasi dan kompetensinya. Akibatnya, para guru kebingungan.

"Yang di Bukit Tinggi itu paling banyak salah mata pelajaran, seperti guru mata pelajaran muatan lokal dapatnya Bahasa Jepang, ada juga yang salah jenjang, misal guru SMP dapat soal SMA dan guru olahraga dapat soal guru kelas SD. Sementara laporan ini masuk, instansi terkait masih tidak mampu memberikan penjelasan ini," tandasnya.
Editor :
Caroline Damanik